Friday, March 2, 2012

Pengujian Signifikansi

Setelah melakukan Tahapan Estimasi, tibalah kita pada tahapan berikutnya dalam Regresi yaitu Tahapan Pengujian Signifikansi. Namun, sebelumnya saya mohon maaf atas keterlambatan dari posting tahapan ini karena memang beberapa hari ini kegiatan blogging saya didominasi oleh pengaturan design tampilan baru seperti yang saat ini sedang teman-teman saksikan. Terimakasih kepada sahabat saya Eka Nurdiyanto atas sarannya dalam pengembangan blog ini (hoho…buat teman-teman lain jangan ragu kalau mau kenalan sama eka guru saya, klik aja di sini, dan mohon kritik serta sarannya juga ya buat pengembangan blog saya ini, terimakasih..=D..).
Tahapan Pengujian signifikansi pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pengujian secara bersama (Overall test) dan pengujian secara satu-satu (partial test). Kedua pengujian ini memiliki kekerabatan yang kuat, yah mungkin kalau saya analogikan seperti ibu dan anak. Berhasil tidaknya pengujian si overall test (Si ibu melahirkan) akan mempengaruhi muncul tidaknya partial test (si anak). Hehe..lucu ya..tapi memang seperti itulah kekerabatan yang saya rasakan diantara keduanya.
Overall test dapat dikatakan sebagai pengujian awal terhadap penduga parameter yang kita hasilkan. Hipotesis nul (H­0) pada uji ini adalah tidak ada satupun variabel yang signifikan dari model yang kita hasilkan. Sedangkan, lawan dari hipotesis nul nya adalah minimal terdapat satu variabel yang signifikan dari model yang dihasilkan. Inilah yang saya analogikan di paragraf sebelumnya tadi. Jadi ketika, kondisi kita sudah terima H0 pada overall test untuk apa lagi kita melakukan uji partial test nya, karena sudah dikatakan bahwa tidak ada variabel yang signifikan secara statistik dari model yang dihasilkan, iya toh?sipz lah…
Nah, lalu kapan kita menolak Hipotesis nul pada overall test ??? Overall test sendiri menggunakan hipotesis null dan tabel Annova seperti yang dapat dilihat di bawah ini:


Jika nilai sig yang ditampilkan yang di shading merah itu nilainya kurang dari tingkat kesalahan atau α yang ditetapkan, maka keputusannya adalah tolak H0. Atau dapat disimpulkan dengan tingkat keyakinan (1-α) persen terdapat minimal satu variabel X yang signifikan mempengaruhi variabel Y nya. Begitupun sebaliknya, jika nilai signifikansi besar dari tingkat kesalahan atau α yang ditetapkan, maka keputusannya adalah  terima H0. Atau dapat disimpulkan dengan tingkat keyakinan (1-α) persen tidak terdapat variabel X yang signifikan mempengaruhi variabel Y nya. Artinya pengujian tidak perlu dilanjutkan kepada partial test.
Berbeda dengan overall test yang menguji signifikansi variabel secara simultan atau berbarengan, partial test dilakukan pada tiap hasil estimasi parameternya. Seperti yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dengan demikian, dengan tingkat keyakinan (1-α) persen, variabel Xk signifikan mempengaruhi variabel Y nya. Untuk lebih jelas nya, pada posting berikutnya akan kita munculkan pada Estimasi dan pengujian signifikansi estimasi parameter menggunakan SPSS dan e-views (under construction). Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya=D. 

2 comments :

Eka Nurdiyanto said...

Nah lo, pake sebut2 merk segala, mana ada murid dianggap guru...ckckck,suhu Ferdi ni ada2 saja.

Semoga variabel 'rumah baru' berpengaruh terhadap kunjungan pembaca ya suhu..^^

btw, naksir juga ni ma fitur tanda tangannya,ckckck makin mantap jaya aja.

salam sukses!

Ferdian Fadly said...

hehehe...semoga saja masbro..mudah2an korelasinya positif...^^

salam sukses!!!

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Coupons